Response Time & Error Handling

Adalah waktu tanggap yg diberikan oleh antar muka/interface ketika user merequest/ mengirim permintaaan ke komputer. Semakin cepat waktu respon maka semakin baik, pada umumnya respon yang lebih dari 14 detik akan membuat perhatian user terpecah pada aktifitas lainnya, waktu tanggap yang kurang dari 2 detik dianggap cukup memadai.
Tujuan dari response time adalah optimasi kinerja pada komputer, kriteria kinerja yang diuji dalam response time ada 5 yaitu :
–        Fairness
Proses-proses diperlakukan sama yaitu mendapat jatah waktu layanan pemroses yang sama dan tidak ada proses yang tidak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami startvation.
–        Efisiensi
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
–        Turn Around Time
Adalah waktu yang dihabiskan dari saat sebuah fungsi yang mulai masuk ke sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang dihabiskan di dalam sistem.
Turn arround time = waktu eksekusi + waktu menunggu
–        Throughput
Adalah junlah kerja atau jumlah job yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu. Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang diproses per satu interval waktu. Lebih tinggi angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan oleh sistem.
Prinsip Utama Response Time :
1.Ideal dari response time yang diperlukan oleh antarmuka tidak lebih dari 2 detik.
2. Memberikan informasi kepada user secara konsinsten.
3. Mengoptimalkan layout dan posisi sesuai dengan tugasnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi RESPONSE TIME :
  • Performance
  • Waktu tanggap pada sistem interaktif
  • Waktu tanggap pada sistem waktu nyata (real-time)
  • Jumlah pengguna
  • Program Perangkat Lunak
  • Jenis Hardware yang digunakan
  • Kecepatan transmisi
  • Jenis media transmisi
    ERROR HANDLINGAdalah satu penanganan kesalahan (error) pada berbagai macam keadaan dalam pemrograman. Setiap ada kesalahan, maka eksekusi program tidak akan dihentikan secara tiba tiba, tetapi akan diteruskan ke baris program yang terdapat script penanganan kesalahan.
    Kelebihan dan Kekurangan Error Handling
    Kelebihan1.Membantu user dalam menangani kesalahan.
    2.Mempermudah programmer dalam pendeksian kesalahan.
    3.Resiko kehilangan data bisa diminimalisir.
    4.User tidak perlu melakukan restart program setelah terjadi kesalahan.
    Kekurangan
    1.Memperumit kode program.
    2.Programmer harus benar benar tahu kesalahan apa yang kemungkinan muncul.
    3.Satu fungsi pada program bisa memiliki berbagai kemungkinan kesalahan.
    Macam-macam jenis Error
  • Perceptual Error yaitu adanya kesalahan yang disebabkan oleh ketidak jelasan keterangan dari petunjuk penggunaan yang menyebabkan kesalah tanggapan dari pihak pengguna atau user. Contoh nya ada icon yang memiliki arti ambigu dalam sebuah desain antar muka
  • Cognitive Eror yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh kemampuan memecahkan oleh user atau karena terlalu banyak konteks dan informasi status. Contoh : argumen yang tidak konsisten pada pada sintak command language
  • Motor Error yaitu adanya kesalahan yang disebabkan oleh ketidak sinkronan antara mata, tangan dan kemampuan yang dimiliki oleh user. Contohnya user salah dalam melakukan penulisan yang diakibatkan pengetikan yang terlalu cepat. Contoh : Click mouse : single atau double, mengetik dengan cepat membuat banyak kesalahan
    Kesalahan User
  • Mistake Contohnya user membuka file yang doesn’t exist dan user salah mengartikan suatu menu.
  • Slip Contohnya terjadi kesalahan meng-klik menu yang diinginkan
    Bahasa yg Harus Diperhatikan
  • Jangan menggunakan kata-kata yang terkesan menyalahkan user.
  • Hindari kalimat perintah sehingga user merasa sistem yang dibuat sudah menyediakan apa yang dibutuhkan oleh user.
  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami
    TIPS Mencegah Mencegah Error
  • Menulislah dengan teliti, coba ikuti aturan penulisan program dengan benar dan konsisten.
  • Menulislah dengan rapi, coba ikuti aturan penulisan program yang baik atau mengikuti konvensi (coding standar). Hal ini akan mempermudah dalam pencarian kesalahan program.
  • Selalu konsisten dalam penamaan variabel dan sejenisnya juga membantu mencegah terjadinya error karena terkadang kesalahan terjadi karena perbedaan huruf besar dan kecil.
  • Pastikan algoritma yang digunakan sudah teruji kebenarannya.

0 komentar:

Posting Komentar